Di era digital sekarang ini, tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan seperti sekolah lebih kompleks. Sebab era digital memungkinkan setiap anak termasuk yang baru mau masuk sekolah dasar telah memiliki sumber belajar berupa internet.
Karena itu penting bagi sekolah untuk berkolaborasi dengan orangtua terkait proses pendidikan anak di sekolah. Ini pula yang dilakukan TK Islam Hang Tuah Batam, Kepulauan Riau. Dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB), pihak sekolah memberlakukan wawancara khusus dengan orangtua calon siswa. Wawancana dilakukan untuk mengetahui apa tujuan orangtua menyekolahkan anak, menitipkan anak di sekolah, apa dan bagaimana tentang anak serta hal lain terkait pendidikan anak.
Kolaborasi antara sekolah dengan orangtua untuk berbagi peran pengawasan dan memberi pendidikan bagi tumbuh kembang anak menjadi sangat penting. Jangan sampai anak menjadi lepas kontrol dan hanya mengenal dunia online. Sekolah dan orangtua harus memiliki visi yang sama dalam mencerdaskan kehidupan anak, dan tidak lagi saling menyalahkan.
TK Islam Hang Tuah menghendaki agar orangtua tidak hanya cukup menitipkan anak di sekolah ketika pagi dan siang, namun tidak turut memperhatikan ataupun mendampingi aktivitas anak ketika di rumah ataupun dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Dengan itu sekali lagi menjadi penting untuk mengajak orangtua secara bersama-sama mendidik anak, serta orangtua pun harus ikut belajar bersama guna mengimbangi pengetahuan anak yang kadang demikian cepat ditangkapnya.
Selain bertujuan untuk mengerti kompetensi orangtua dalam mendidik anak, interview juga diharapkan dapat mendekatkan hubungan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah. Orangtua dapat menyampaikan segala masalah khususnya terkait dengan pendidikan anak secara terbuka dan senang, pihak sekolah pun bisa memahami kondisi yang dialami orangtua. Sehingga komunikasi dua arah dapat tercipta.
Terakhir, diharapkan pula orangtua turut punya rasa memiliki terhadap sekolah dimana mereka menitipkan anaknya untuk belajar. Dalam artian, orangtua yang memiliki kesadaran tersebut pastilah turut menjaga keberadaan sekolah maupun nsma baik sekolah. Hingga pada akhirnya, baik peserta didik maupun orangtuanya merasa bangga terhadap sekolah.
Kolaborasi antara sekolah dan orangtua tersebut nantinya tidak hanya terjadi pada saat proses PPDB saja, melainkan juga terus sepanjang anak tetap bersekolah di SD Muh Macanan. Karena hanya dengan konsep kolaborasi inilah aktivitas belajar mengajar dan prestasi akademik siswa dapat lebih ditingkatkan. Karena anak merasa didukung dan termotivasi baik di sekolah oleh guru, maupun di rumah oleh orangtuanya.(AN)